Agar Ban Mobil Awet, Ikuti Cara Ini
Memiliki fungsi yang begitu banyak membuat ban perlu mendapatkan perawatan khusus.
Ban merupakan salah satu komponen penting pada kendaraan yang memiliki
fungsi untuk menyangga beban, meredam guncangan, memindahkan gaya dorong
kendaraan, pengereman, dan kontrol arah kendaraan.
Memiliki
fungsi yang begitu banyak membuat ban perlu mendapatkan perawatan
khusus. Tapi, tak jarang, pengemudi justru tidak mengetahui
gejala-gejala kerusakan ban.
Jika ini dibiarkan, tentu akan
mengganggu performa berkendara. Lebih fatalnya lagi bisa menyebabkan
kecelakaan. Berikut tips jitu merawat ban dari Toyota Astra Motor (TAM):
Pertama,
periksa tekanan angin (sedikitnya satu kali sebulan). Lakukanlah
apabila ban terlihat kempes atau tekanan ban berlebih, terutama bila
akan bepergian jauh. Sesuaikan tekanan ban dengan buku pedoman pemilik
kendaraan.
Kedua, periksa kedalaman alur ban. Caranya
melalui petunjuk keausan ban yaitu rusuk melintang pada dasar alur
telapak, tinggi umumnya 1,6 mm, ditandai dengan simbol segitiga atau
tulisan TWI (Tread Wear Indicator) pada dinding samping bagian atas. Segera ganti ban jika indikator TWI sudah terlihat.
Ketiga, balancing dan spooring.
Vibrasi atau gangguan pada kendaraan dapat disebabkan karena
ketidakseimbangan. Penyelarasan ban bertujuan agar tidak terjadi getaran
pada kendaraan.
Keempat, lakukan rotasi berkala
(setelah pemakaian 10 ribu km). Hal ini agar ban memiliki umur pemakaian
yang sama dan mencegah keausan tidak merata.
Kelima,
periksa kondisi tutup pentil. Lihatlah apakah pentil sudah tertutup atau
belum. Tutup pentil berfungsi mencegah keluarnya udara dan menjaga
tekanan angin tetap stabil.
Keenam, periksa kondisi
pelek. Pastikan pelek tidak rusak (retak, berubah bentuk atau berkarat).
Kerusakan pada pelek dapat menyebabkan ban menjadi rusak. Gunakan
cairan pelumas untuk memudahkan pemasangan ban ke pelek.
Ketujuh, perhatikan beban muatan kendaraan. Ban lebih cepat aus bila mengangkut beban lebih dari yang disarankan.
Terakhir, berhati-hatilah dalam memilih jalan.
Bagian
telapak ban dilapisi kawat baja agar tetap kuat dan tahan terhadap
tusukan. Bagian samping ban tidak dilapisi kawat baja, karena dapat
membuat ban menjadi kaku dan keras.
Untuk diketahui, permukaan
jalan yang kasar lebih mudah mengikis telapak ban. Selain itu, saat
melewati jalan berlubang, gunakanlah bagian telapak ban dan usahakan
untuk tidak membelok (menghindar) tiba-tiba agar ban terhindar dari
benturan samping.
Contoh kerusakan ban yang sering terjadi:
1. Shock CBU (Casing Break Up).
Ban terbentur dengan keras, karena jalan yang rusak atau pengemudi yang
kasar dapat membuat terputusnya benang-benang pada sisi samping ban.
Kerusakan ditandai dengan dinding ban menggelembung.
2. Kerusakan
yang disebabkan oleh kesalahan dalam pemasangan dan pelepasan ban dari
pelek. Pemasangan dan pelapisan ban dapat menyebabkan kawat bead patah bila kondisi tekanan angin berlebih.
3. Kerusakan yang disebabkan terpotong pada dinding samping. Ban sobek dapat disebabkan oleh benda tajam atau benda keras.
4.
Kerusakan yang disebabkan kurangnya tekanan angin ban. Dinding menjadi
terkikis akibat tekanan angin ban tidak sesuai dengan beban yang dimuat.
0 komentar:
Posting Komentar